Palu, Majalahsinergitas.id – Festival Raudhah yang di gelar di depan mesjid Alkhairaat palu merupakan bagian acara pembuka dari Haul Guru Tua Ke-57. Festival kali ini menjadi berbeda dan inovatif dari biasanya mengingat kehadiran BI Perwakilan Sulawesi Tengah yang meluncurkan Program Sadar Wakaf Tunai Digital Bersama QRIS hanya dengan minimal Rp 57, masyarakat dan Abnaul khairaat sudah bisa berwakaf dengan praktis, selain itu Alkhairaat juga meluncurkan Buku Zikir dan Doa Karya Guru Tua, Habib Sayyid Idrus Bin Salim AlJufri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah, Rony Hartawan, mendorong Alkhairaat tampil sebagai pelopor ekonomi syariah tak hanya di level nasional, tapi juga global.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia punya potensi luar biasa dalam pengembangan ekonomi berbasis syariah. Festival Raudhah, kata Rony, bisa menjadi momentum membangun jejaring antarpesantren, pelaku UMKM, dan institusi keuangan syariah.
“Festival Raudhah ini jadi ajang silaturahmi, kolaborasi, dan lahirnya inovasi. Di Sulteng saja ada 123 pesantren dengan lebih dari 12.500 santri. Ini kekuatan besar jika dikelola dengan baik,” ujar Rony saat menghadiri Festival Raudhah, Rabu (9/4/2025).
Ia menyebut, pesantren kini punya peran nyata dalam mendorong ekonomi umat. BI telah membentuk Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) yang memperkuat aktivitas ekonomi di lingkungan pesantren seluruh Indonesia.
“Bukan sekadar konsep. Sudah ada pesantren anggota Hebitren yang ekspor, bahkan bangun industri maritim. Ini bukti pesantren bisa jadi tulang punggung ekonomi masa depan,” tegasnya.
Rony berharap Alkhairaat, sebagai lembaga pendidikan dan dakwah terbesar di Indonesia Timur, bisa jadi motor penggerak ekonomi syariah. Dengan lebih dari 1.000 madrasah, puluhan pesantren, perguruan tinggi, dan rumah sakit, Alkhairaat disebut punya modal besar membangun ekosistem ekonomi Islam yang kokoh.
Festival Raudhah juga menyajikan Beragam lomba seperti pidato, drama, musikalisasi puisi, dan jeppeng, pameran kuliner, kerajinan, dan produk UMKM dari berbagai daerah, termasuk partisipasi Dekranasda Kota Palu.(*)
