Donggala, Majalahsinergitas.id – Polemik pasar kaget yang berada di tiga desa yaitu desa Loli Saluran, desa Loli Oge dan Desa Loli Pesua Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala menjadi perdebatan di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat pelaku pasar.
Para pedagang pasar Kabupaten yang berada kelurahan Ganti Kecamatan Banawa merasa resah, pasalnya pendapatan mereka saat ini menjadi menurun karena pembeli di pasar itu berkurang, akibatnya aktivitas di pasar Kabupaten menjadi sepi, ini di sebabkan adanya pasar kaget yang beroperasi di desa Loli selama tiga hari berturut- turut dalam satu minggu.
Untuk menengahi persoalan tersebut wakil Bupati Donggala Taufik M Burhan menggelar Rapat Kordinasi bersama Kadis Perindag Kabupaten Donggala Hikmah Lassa dan turut di hadiri oleh Kapolres Donggala AKBP Angga Dewanto Basari, kepala badan pendapatan Moh Hafid, kepala dinas perhubungan Heppy, camat banawa Rustam, kepala bidang aset Fajria, kepala bidang perdagangan, H Hajria, kepala seksi perdagangan Moh Iksan, Kasad Pol PP yang di wakili, kepala desa loli saluran, kepala desa loli Oge kepala desa loli pesua.
rapat yang dilaksanakan kemarin bertujuan untuk menyelesaikan persoalan adanya pasar kaget yang ada di 3 desa loli, yang memang secara tidak langsung juga mengganggu aktivitas di pasar besar kita, pasar Kabupaten yang berada di kelurahan ganti kecamatan banawa kabupaten donggala, Ujar Wakil Bupati Donggala Taufik M Burhan, Selasa (6/5/2024. di ruangan kerjanya.
ia juga mengatakan karena pembeli sudah terserap ke sana selama 3 hari berturut-turut dalam satu minggu. sementara selama ini kita tidak pernah mencari solusi bagaimana pasar kabupaten bisa ramai dan bagaimana juga mereka bisa ada aktivitas ekonomi di pasar tersebut. Ungkap Taufik M Burhan.
Sehingga pertemuan Senin (5/5/2025) kemarin ada titik temu dan solusi, yaitu pertama dinas perindag harus bisa berusaha untuk bisa membenahi pasar yang ada, yang kedua pasar kaget yang ada di desa loli supaya di tertibkan agar tidak semrawut.
Sementara tiga kepala desa kemarin yaitu, kades loli Oge, kades loli saluran, kades loli pesua, menginginkan supaya aktivitas jangan dihentikan, karena 3 desa di sana yang punya pasar kaget yaitu loli saluran, loli pesua dan loli oge,
sementara di 2022 kemarin, sudah ada kesepakatan untuk boleh buka pasar di sana, dengan ketentuan tiap malam minggu saja, artinya satu kali satu minggu, itu tinggal digilir 3 desa tersebut, ucap wakil bupati donggala.
Tetapi mereka bikin kebijakan sendiri setelah dari 2022 itu, dan 3 desa ini masing-masing tentukan waktu pasarnya.
Wakil Bupati Donggala Taufik M. Burhan akhirnya memutuskan untuk tidak lagi bikin masing-masing, tertib sesuai dengan kesepakatan awal dengan ketentuan 3 desa ini tetap melaksanakan pasar, tetapi tiap malam minggu saja. Malam minggu pertama dimulai ke depan ini misalnya loli saluran, Minggu kedua loli pesua dan minggu ketiga loli oge. jadi tidak ada keberatan dengan hasil kesepakatan, sehingga pasar di kelurahan ganti di sini juga bisa ramai kembali, Tutur Wabup. (Alir)