KPwBI Sulteng Launching Gerakan Tanam Bersama” PASUKAN”

Berita16 Dilihat

Sigi, Majalahsinergitas.id – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah(KPwBI) Rony Hartawan bersama Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah Bagus Kurniawan mengadakan Launching Gerakan tanam cabai bersama PASUKAN (Lapas Untuk Ketahanan Pangan) di kebun Lagaleso Kabupaten Sigi, Rabu 25/6/2025.

Kegiatan ini di hadiri langsung Gubernur Sulawesi Tengah Dr. Anwar Hafid, Kakanwil Ditjenpas Sulteng Bagus Kurniawan, KPwBI Sulteng Rony Hartawan, Bupati Sigi  Rizal Intjenae, Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Sulteng Femmi Nor, Kadis Pertanian Provinsi Sulteng Nelson dan beberapa Kalapas Sulteng.

Kegiatan menanam cabai(rica) di gagas melalui program unggulan PASUKAN (lapas Untuk Ketahanan Pangan) yang kemudian mendapat sorotan khusus Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah.

Rony Hartawan tak melihatnya sekedar proyek pertanian, melainkan sebuah “amal jariah” yang sarat nilai dan keberkahan bagi masyarakat luas.

“Yang kita mau laporkan pada pagi hari ini, yang pertama, tanah itu adalah berkah, tapi kita menanam untuk tanah itu adalah amal dan amal jariah. Dan kita berkumpul dengan inovasi ini, ini menarik,” ungkap Ronny saat sambutan.

Ia mengapresiasi kolaborasi apik antara Kanwil Ditjenpas Sulteng, Pemda, dan pelbagai pihak dalam kegiatan ini.

Ronny mengungkapkan, potensi luar biasa dari lahan Lapas Kelas II A Palu yang sebelumnya tak teroptimalkan.

“Sekitar 23 hektare lahan lapas yang tidak dioptimalkan dan Pak Bagus (Kakanwil Ditjenpas Sulteng) punya ide untuk menanam cabai,” katanya.

Dengan perhitungan hasil panen mencapai 5-6 ton cabai per hektare dan potensi panen hingga 4 kali setahun, Ronny memperkirakan lapas bisa memproduksi sekitar 500 ton cabai dalam setahun.

Angka fantastis ini diprediksi akan membawa dampak signifikan, bukan hanya bagi internal lapas, tetapi juga untuk stabilitas ekonomi daerah.

“500 ton ini bisa kita kaitkan ke sekolah rakyat, bisa kita kaitkan ke MBG, kita bisa kaitkan ke pasar murah. Makanya dikatakan kegiatan kita ini memang mendukung berani makmur, maksudnya ke sana, berani makmur, berani sejahtera, kenapa sejahtera? Harga jadi lebih stabil,” urainya.

Rony menyoroti bagaimana program ketahanan pangan lapas ini dapat berkontribusi langsung pada stabilitas harga pangan di Sulteng.

Dari Cabai ke Berani Sehat

Selain dampak ekonomi, Ronny juga melihat program ini sebagai pendorong visi pembangunan Sulteng, “Berani Pintar, Berani Cerdas.”

“Kenapa?. Teman-teman di sini, warga binaan, belajar hal baru yang tadinya mungkin itu ya, barang-barang UMKM sekarang ke pertanian. Dan ternyata nggak hanya bisa ditanam cabai, bisa ditanam tanaman obat, berarti bisa juga mendukung berani sehat,” ungkapnya.

Ronny menegaskan, bahwa tujuan utama penanaman ini melampaui sekadar hasil panen.

“Jadi, teman-teman, ini bukan menanam cabai. Ini menanam nilai, menanam value. Value apa?. Value gotong royong, value kebersamaan, sama value keberkahan. Sehingga ini yang kita tanam value-nya, bukan menanam kegiatannya,” ujarnya.

Program ini, menurut Ronny, adalah simbol nyata dari semangat gotong royong dan diharapkan menjadi amal jariah kolektif yang membawa kemaslahatan bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tengah.

“Oleh karena itu, itulah kenapa Pak Gubernur mengenakan berani berkah. Semoga ini menjadi amal jariah buat kita semua, amal jariah kolektif untuk kemaslahatan Sulawesi Tengah,” tutup Ronny.

Rony Hartawan menutup sambutannya dengan satu pantun “ Ikan bukan sembarang ikan, ikan diambil dari danau poso. PASUKAN bukan sembarang PASUKAN, ini PASUKAN BERANI untuk SULTENG Nambaso”.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *