Donggala, Majalahsinergitas.id – Pemerintah Kabupaten Donggala berhasil menurunkan angka stunting sebesar 4 persen pada tahun 2024 setelah mengalami kenaikan selama dua tahun berturut-turut. Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KB) Kabupaten Donggala, Arif Panungkul, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/6/2025).
Menurut Arif, sejak tahun 2021 pemerintah telah berupaya keras menangani stunting. Namun, angka stunting sempat naik dari 29% pada 2021 menjadi 32% pada 2022, lalu meningkat lagi menjadi 34% pada 2023 meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh tim di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. “Kami tersentak kaget kenaikannya. Namun, upaya ini ibarat menanam tanaman yang dipupuk hari ini, hasilnya baru terlihat dalam 6 bulan sampai satu tahun ke depan,” jelas Arif.
Hasil evaluasi dan pengumuman dari SSGI yang selama ini memantau prevalensi stunting menunjukkan bahwa pada tahun 2024 angka stunting turun menjadi sekitar 29%, turun sekitar 5 digit dari 34,6% pada tahun sebelumnya. Meskipun demikian, Arif menegaskan bahwa pihaknya belum berpuas diri karena target nasional adalah menurunkan angka stunting hingga 16% pada tahun 2026 dan 5% pada tahun 2045, saat Indonesia merayakan ulang tahunnya yang ke-100.
Arif juga optimis bahwa dengan kerja keras selama tahun 2025, angka stunting di Donggala dapat turun lagi menjadi di bawah 25%. “Walaupun penurunannya bertahap, sekitar 3-4 persen per tahun, insyaAllah kita akan mencapai target nasional pada tahun 2045,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Donggala terus berupaya mempercepat penurunan angka stunting demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mencapai generasi Indonesia yang sehat dan berkualitas di masa mendatang.(alir)
