Pemprov Sulteng Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah

Berita480 Dilihat

Palu, Majalahsinergitas.id – Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah, DR. H. Rudi Dewanto, SE., MM, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, melalui Virtual di ruang rapat Asisten Perekonomian dan Pembangunan pada, Senin (19/02/2024).

Dr. Rudi Dewanto Asisten Perekonomian dan Pembangunan didampingi Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMN Bulog dan Instansi terkait, mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang dipimpin oleh Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Komjen. Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si. Secara Virtual, bertempat di Aula Janaka.

Rakor dengan agenda pembahasan pengendalian terhadap pasokan pangan yang diikuti oleh Kepala Daerah se-Indonesia ini diawali dengan penyampaian dari Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir Balaw.

Rakor tersebut dilaksanakan, khususnya sebagai upaya bentuk perhatian pemerintah menjelang memasuki bulan Ramadhan yang hanya tinggal beberapa minggu lagi.

Dalam arahannya Tohir mengatakan bahwa saat ini pemerintah pusat akan terus melakukan pengecekan secara langsung yang terjadi di lapangan.

Dari data BPS disampaikan berdasarkan historis tahun 2018-2024, pada Februari komponen harga bergejolak beberapa kali mengalami inflasi. Inflasi Februari untuk komponen harga bergejolak tertinggi pada Februari 2020, yang diantaranya disebabkan oleh beras, bawang putih, cabai merah, cabai rawit dan daging ayam ras.

Secara umum, komoditas yang paling sering menyumbang andil inflasi sepanjang Februari 2018-2023 adalah beras, bawang putih, cabai merah, bawang merah, cabai rawit, ikan segar dan daging ayam ras.

Dilaporkan juga dalam rakor ini, secara nasional, Komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan IPH di wilayah kabupaten Kota didominasi oleh cabe merah, daging ayam ras dan beras.

Tohir menekankan, menjelang Ramadhan yang hanya tinggal beberapa hari saja lagi pemerintah daerah perlu mewaspadai inflasi dan memastikan agar masyarakat dapat memperoleh pasokan yang cukup.

“Kepada  semua pihak untuk dapat membantu pemerintah pusat melakukan monitor setiap minggu, dan jika perlu setiap hari. Agar, angka inflasi di Indonesia tidak naik secara drastis dan berdampak pada melambungnya harga yang menyebabkan efek domino ke masyarakat,” tegas Irjen Kemendagri, Tohir.

Usai rapat, Johan mengatakan, mengajak mari kita terus melakukan berbagai upaya dalam menekan inflasi dengan melakukan pengecekan secara signifikan secara maksimal sehingga terhindar dengan melambungnya harga ke masyarakat.

“Kita akan menggelar operasi pasar ramadhan menjelang Bulan Suci Ramadhan, ke beberapa lokasi, dalam rangka mengantisipasi melambungnya harga sembako dan bapokting ke masyarakat,” ungkap Johan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *