Gubernur Sulteng Buka Rembuk Budaya “Bokid Hadat” Di Buol, Tekankan Pentingnya Pelestarian Adat

Berita132 Dilihat

Buol, Majalahsinergitas.id – Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., secara resmi membuka Rembuk Budaya “Bokid Hadat” di Lapangan Anjungan Leok, Kabupaten Buol, Selasa (27/5/2025).  Kunjungan kerja perdana ini menandai komitmen Gubernur untuk memperkuat identitas budaya lokal di Sulawesi Tengah.

Didampingi Wakil Gubernur, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK, M.Kes., dan sejumlah pejabat penting, Gubernur Anwar Hafid mengungkapkan kedekatan emosionalnya dengan Buol, yang telah sering dikunjunginya bahkan sebelum menjadi anggota DPR RI.  Ia juga menerima gelar kehormatan “Tao Doka” (Orang Besar) dari Pemerintah Kabupaten Buol dan Raja Buol,  sebuah amanah yang dijanjikannya akan dijaga dengan penuh tanggung jawab.

Rembuk Budaya “Bokid Hadat” menjadi fokus utama kunjungan ini.  Gubernur menekankan pentingnya pelestarian budaya di tengah arus globalisasi,  menyatakan dukungan penuh terhadap penguatan identitas budaya lokal, dan berencana mengintegrasikan nilai-nilai budaya ke dalam sistem pemerintahan melalui peraturan daerah.  Komitmen nyata ditunjukkan dengan rencana penyaluran dana hibah kepada seluruh keraton aktif di Sulawesi Tengah, termasuk Kerajaan Buol, untuk mendukung pelestarian adat dan budaya.

Bupati Buol, Risharyudi Triwibowo, berharap rembuk budaya ini menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat diwujudkan dalam produk hukum daerah, mencakup penguatan institusi kerajaan, seni budaya lokal, kurikulum muatan lokal, dan peradilan adat.  Senada dengan itu, Raja Buol, Moh. Syafri Turungku,  mengatakan acara ini sebagai “nafas” bagi keberlangsungan adat dan budaya di Buol,  mengingatkan bahwa budaya bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga penunjuk arah masa depan.

Acara dihadiri oleh Wakil Bupati Buol, unsur Forkopimda Buol, perangkat kerajaan dan Dewan Adat Buol, Pimpinan OPD Kabupaten Buol, para kepala desa, dan ketua BPD desa.  Rembuk Budaya “Bokid Hadat” diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya di Kabupaten Buol dan Sulawesi Tengah secara keseluruhan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *