Gubernur Sulawesi Tengah Ikuti Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Swasembada Pangan

Berita17 Dilihat

Palu, Majalahsinergitas.id – Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Swasembada Pangan secara virtual dari ruang kerjanya pada Selasa, 3 Juni 2025. Rakor yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Bapak Tito Karnavian, tersebut diikuti oleh para kepala daerah di seluruh Indonesia dan diselenggarakan secara hybrid dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta. Menteri Pertanian, Bapak Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Pekerjaan Umum, Bapak Dody Hanggodo, turut hadir dalam rakor tersebut.

Mendagri Tito Karnavian dalam arahannya menekankan pentingnya percepatan langkah konkret menuju swasembada pangan di tingkat daerah. Beliau menyatakan bahwa ketahanan pangan merupakan faktor krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan menjaga stabilitas harga. Beliau menambahkan bahwa ketahanan pangan tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan pangan semata, tetapi juga berdampak pada inflasi, daya beli masyarakat, dan perekonomian daerah.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Mei 2025 menunjukkan angka inflasi sebesar 1,60 persen (yoy), mengindikasikan stabilitas harga pangan yang terjaga. Meskipun demikian, potensi dampak musim kemarau tetap menjadi perhatian utama. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun ini akan bersifat basah, namun Presiden Prabowo Subianto menargetkan optimalisasi produksi pertanian dan mendorong ekspor beras.

Menteri Pertanian, Bapak Andi Amran Sulaiman, melaporkan stok beras nasional mencapai 4 juta ton, angka tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Namun, beliau juga menyoroti periode kritis produksi padi yang diperkirakan berlangsung antara Juni hingga September. Beliau menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dan memprioritaskan program pompanisasi, perbaikan irigasi, dan distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan). Pemerintah berencana mendistribusikan 80.000 unit pompa ke berbagai daerah.

Presiden telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan dan pengelolaan jaringan irigasi nasional guna mengatasi hambatan sistem irigasi yang belum terintegrasi antar level pemerintahan.

Gubernur Anwar Hafid, didampingi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Bapak Nelson Metubun, S.P.), Plt. Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Dr. Hj. Rohani Mastura, M.Si.), Kepala Dinas Pangan (Bapak Iskandar Nongtji, ST., MM.), dan Kepala Dinas Cikasda (Dr. Andy Ruly Djanggola), memastikan akan menindaklanjuti hasil Rakor tersebut. Gubernur menegaskan komitmennya untuk memastikan program irigasi, distribusi alsintan, dan pompanisasi di Sulawesi Tengah berjalan optimal demi menjaga ketahanan pangan daerah.

Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Provinsi Sulawesi Tengah mengalami surplus beras sebesar 75.194 ton pada periode Januari hingga Mei 2025, dengan ketersediaan beras mencapai 208.851 ton dan kebutuhan masyarakat sebesar 133.658 ton.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *