Sigi, Majalahsinergitas.id – Kabupaten Sigi merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki potensi dan sumber daya besar di bidang hasil pertanian, perikanan dan peternakan. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam membantu memecahkan berbagai masalah dan kendala dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya peternak.
Untuk itu Badan Riset dan Inovasi Daerah(BRIDA)Sulawesi Tengah mengadakan Diseminasi Tehnologi Ramsum pakan Kelor Mineral Blok(KMB) untuk ternak Ruminansia di Desa Beka Kabupaten Sigi, Kamis 6/6/2024.
Kegiatan ini bertujuan antara lain, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak budi Daya sapi yang baik dan menguntungkan, pemamfaatan limbah berbahan baku lokal sebagai bahan baku ternak dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan peternak dalam pebuatan bahan pakan dan formulasi Ramsum.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulteng dalam sambutannya yang di sampaikan oleh kepala Bidang Pemamfaatan dan Fasilitasi Riset inovasi Daerah M. Edward Yusuf Oktaviantho, S.Pi. M.Sc mengatakan bahwa untuk meningkatkan produksivitas sapi, perlu tata laksana yang baik dan pakan yang berkualitas. Salah satu faktor penentu keberhasilan produktivitas dan mempercepat proses pembesaran ternak adalah penyediaan pakan yang sesuai, ucap Edho sapaan akrab dari Edward.
Iya menegaskan bahwa sudah menjadi tugas dari BRIDA sulteng untuk melakukan Riset dan Inovasi tehnologi guna merumuskan serta menjadi solusi kebijakan pembangunan daerah.
Edward menambahkan, ada beberapa hasil riset yang dilakukan BRIDA sulawesi Tengah dan telah terdaftar sebagai hak cipta kekayaan Intelektual dan saat ini didesiminasikan adalah pakan Kelor Mineral Blok(KMB) sebuah suplemen pakan untuk ternak ruminansia dalam bentuk padat/blok yang terbuat dari tepung daun kelor sebagai nutrisi tambahan untuk membantu meningkatkan kesehatan dan kinerja ternak.
Dari kegiatan Diseminasi ini diharapkan mampu mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada peternak dalam pembuatan pakan berbahan baku lokal untuk meningkatkan produktivitas ternak, khususnya di desa Beka dan Desa Sibedi serta di Kabupaten Sigi pada Umumnya.
Keberhasilan suatu kebijakan kunci utamanya adalah kolaborasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari petani, peternak, pemerintah, peneliti, dunia usaha dan industry hingga masyarakat umum untuk memaksimalkan dampak dari riset dalam mengembangkan Visi dan tujuan bersama, Tutupnya.(cK)