Malam Grand Final Apresiasi Duta genre Tingkat Kabupaten Donggala

Berita, Donggala523 Dilihat

Donggala, Majalahsinergitas.id –  Dinas DP2KB kabupaten donggala menggelar malam grand final apresiasi pemilihan duta genre kabupaten donggala tahun 2024, yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus forum genre kabupaten donggala periode 2024-2026, senin 15/07/2024 di Ruang Kasiromo.

Dalam sambutannya, kepala dinas DP2KB Lasamudia mengatakan bahwa Program genre mendorong perkembangan remaja yang memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati 5 fase kehidupan remaja yaitu, Mempraktikkan hidup bersih dan sehat, Melanjutkan pendidikan, Memulai berkarir, Menjadi anggota masyarakat yang baik serta, Membangun keluarga yang berkualitas.

Saat ini banyak permasalahan remaja yang membutuhkan perhatian penuh dari semua pihak selain TRIAD KRR (nikah dini) sex pranikah, (NAPZA) juga masalah stunting.

Stunting menjadi salah satu program prioritas nasional sesuai mandat presiden RI, merupakan siklus yang tidak hanya dimulai sejak kehamilan tetapi juga masa anak-anak dan remaja. Siklus dimulai sejak remaja agar menjaga asupan gizinya memenuhi gizi seimbang bagi remaja sangat penting karena pada masa lonjakan pertumbuhan, remaja mengalami perubahan fisik fungsi reproduksi, psikis dan sosial, yang mana dalam masa perubahan tersebut remaja banyak yang mengalami kekurangan gizi, kata Kadis P2KB, Kegiatan tersebut di hadiri PJ Bupati Donggala Moh Rifani Pakamundi. Ketua Penggerak PKK kabupaten donggala. Kepala Bidang BKKBN provinsi Sulawesi Tengah. Sekretaris dinas pendidikan kabupaten Donggala. Sekretaris dinas Dispora. Kepala Bidang KS.

Hasil riset kesehatan dasar 2018 menyatakan bahwa 25,7% remaja usia 13 sampai 15 tahun dan 26,9% remaja usia 16 sampai 18 tahun dengan status gizi kurang sempurna, sehingga pertumbuhannya pendek dan sangat pendek. Selain itu, masih ada 8,7% remaja usia 13 sampai 15 tahun dan 8,1% remaja usia 16 sampai 18 tahun dengan kondisi kurus dan sangat kurus. Sedangkan prevalensi berat badan lebih atau obesitas sebesar 16,0% pada remaja usia 13 sampai 15 tahun dan 13,5% pada remaja usia 16 sampai 18 tahun. Perlu usaha ambisius dalam mencapai target 14% tahun 2024, yang berarti prevalensinya harus bisa turun 4 sampai 15% per tahun kata Lasamudia.

Kondisi diperburuk lagi dengan tingginya angka pernikahan anak yang sampai sekarang masih jadi bumerang bagi remaja. Pernikahan dini salah satu indikator penyumbang stunting.

Untuk mencegah fenomena tersebut beberapa inovasi telah disiapkan antara lain, Program remaja cegah stunting yaitu melalui gerakan 3M ala genre yaitu (1) memenuhi gizi seimbang

(2) mengembangkan potensi diri

(3) menikah di usia ideal.

Aplikasi Randa kabilasa cegah stunting kerjasama universitas Tadulako.

Aplikasi cegah stunting bagi remaja yang dikenal dengan nama ELSIMIL (elektronik) siap nikah dan hamil.

Pengembangan koran komunitas orang tua genre yang mana bunda/ayah genre Kabupaten melantik camat/lurah/desa menjadi ayah/bunda genre di level masing-masing.

“Saya sangat bangga dan berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Donggala yang sangat antusias dalam menyukseskan program bangga kencana terutama program genre yang salah satunya ditandai dengan malam grand final apresiasi pemilihan duta genre Kabupaten Donggala 2024, yang sekaligus dirangkaikan dengan pelantikan pengurus forum genre Kabupaten Donggala periode 2024-2026,” tutur Lasamudia.

kami menyadari bahwa dalam pembinaan ketahanan remaja selain peran orang tua dan remaja itu sendiri, perlu dukungan dari pemangku kebijakan. Untuk itu, saya percaya bahwa semakin dekat pemimpin dengan remaja maka akan semakin mudah menangani masalah remaja, antara lain kawin muda, remaja yang sudah mempunyai anak kehamilan yang tidak diinginkan, dan persoalan lainnya yang dialami remaja. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua ujarnya. (Alir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *